A. Perusahaan Multinasional
Perusahaan
multinasional (multinational corporation – MNC) adalah perusahaan yang
beroperasi melintasi berbagai produk, pasar, bangsa, dan budaya. MNC terdiri
dari perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak-anak perusahaan
tersebut tersebar secara geografis dan masing-masing mungkin memiliki tujuan,
kebijakan dan prosedur sendiri. Dengan bentuk tersebut, MNC mungkin merupakan
bentuk organisasi paling rumit yang keberadaannya saat ini meluas.
Aktivitas
setiap perusahaan dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal, dan bagi MNC
lingkungannya memiliki lingkup global. MNC merupakan suatu sistem terbuka
tetapi berusahan meminimumkan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh lingkungan.
Ketidakpastian dalam hal ini adalah “perbedaan antara jumlah informasi yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu tugas dan jumlah informasi yang telah
dimiliki oleh organisasi”. Karena ketidakpastian melibatkan informasi, para
eksekutif MNC dengan mudah melihat bahwa mereka dapat mengatasi
pengaruh-pengaruh lingkungan dengan menggunakan secara baik teknologi
informasi. MNC membuat sistem pengolah informasi yang paling sesuai dengan
kebutuhan mereka dari segi pengaruh lingkungan dan warisan administratif.
Perusahaan yang berhasil membuat sistem yang cocok memiliki peluang terbaik
mencapai kinerja yang baik, mereka yang gagal berisiko tinggi mengalami kinerja
yang buruk.
Tempat
yang baik untuk memulai mempelajari pemakaian komputer di pasar internasional
adalah struktur organisasi yang tepat (menurut William Egelhoff dari Fordham University) mengidentifikasi 4 struktur
yang berbeda, yakni :
· Divisi Fungsional Sedunia
(worldwide functional divisions),
Anak perusahaan
diorganisasikan menurut jalur fungsional-manufaktur, pemasaran dan keuangan.
Bidang-bidang fungsional dari anak perusahaan melapor langsung pada pasangan
fungsional mereka di perusahaan induk. Dengan demikian data yang
mengintegrasikan seluruh operasi perusahaan tidak terdapat pada tingkat yang
lebih rendah. Sehingga perencanaan strategis MNC harus dilakukan pada tingkat
eksekutif puncak di perusahaan induk.
· Divisi Internasional (international
divisions),
Semua anak perusahaan di
luar negeri melapor pada divisi internasional MNC yang terpisah dari divisi
domestik.
· Wilayah Geografis (geographic
regions),
MNC membagi operasinya
menjadi wilayah-wilayah dan tiap wilayah bertanggung jawab atas anak-anak
perusahaan yang berlokasi dalam batasnya. Tidak ada komunikasi antar wilayah,
karena arus informasi dari tiap wilayah langsung dikoordasikan dengan staf
dikantor pusat (perusahaan induk).
· Divisi Produk Sedunia (worldwide
product divisions).
Perusahaan
diorganisasikan menurut jalur divisi produk, dan tiap divisi bertanggung jawab
atas operasi mereka sendiri di seluruh dunia. Sehingga memungkin MNC lebih
mudah mengenali beragam kebutuhan produk dari berbagai anak perusahaan dan
menyesuaikan lini produk menurut kebutuhan tersebut.
Ke
empat struktur organisasi tersebut menyediakan hubungan pelaporan yang
berlainan antara perusahaan induk dan anak perusahaan.
Perlunya Koordinasi Dalam MNC
Koordinasi
merupakan kunci mencapai keunggulan kompetitif dalam pasar global. Perusahaan
yang tidak mampu mendapatkan kontrol strategis atas operasi internasionalnya
dan mengelolanya dengan koordinasi global tidak akan berhasil dalam pesatnya ekonomi
internasional.
Kemajuan
teknologi informasi dan telekomunikasi serta metodologi pada dekade terakhir
ini telah membuat koordinasi global menjadi lebih mudah. Banyak keuntungan yang
dapat diperoleh MNC dengan memiliki kemampuan pengolahan informasi yang baik,
yang didasarkan pada kemampuan koordinasi global. Keuntungan tersebut mencakup
:
Ø Fleksibel dalam memberi
respon terhadap pesaing diberbagai negara
Ø Kemampuan memberi respon
terhadap suatu perubahan meningkat
Ø Kemampuan mengikuti kebutuhab
pasar di seluruh dunia
Ø Kemampuan mentransfer
pengetahuan antar unit di berbagai negara
Ø Biaya operasional
keseluruhan berkurang
Ø Peningkatan efisiensi
& efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
Ø Kemampuan mencapai dan
mempertahankan keragaman produk perusahaan, teknik produksi dan distribusi.
Jenis-jenis Struktur Organisasi MNC
Tempat yang baik untuk mulai mempelajari pemakaian komputer internasional
adalah struktur organisasi. Banyak usaha telah dilakukan ahli teori manajemen
untuk mengklasifikasikan dan menamakan berbagai struktur yang disukai MNC.
Suatu klasifikasi, yang dibuat oleh William Egelhoff dari Fordham University,
mengidentifikasi empat jenis yang berbeda, yaitu:
1.
Divisi Fungsional Sedunia (worldwide
functional divisions)
Dalam struktur ini,
anak perusahaan diorganisasikan menurut jalur fungsional manufaktur,
pemasaran dan
keuangan. Bidang-bidang fungsional di anak perusahaan ini melapor langsung
pada pasangan
fungsional mereka di perusahaan induk.
2.
Divisi Internasional (international
divisions)
Dalam struktur ini,
semua anak perusahaan di luar negeri melapor pada divisi internasional MNC yang
terpisah dari divisi domestik. Untuk semua keperluan praktis, MNC ini sebenarnya dua organisasi terpisah satu
yang mendukung operasi domestic dan satunya lagi mendukung anak-anak
perusahaan.
3.
Wilayah Geografis (geographic
regions)
Dalam struktur ini,
MNC membagi operasinya menjadi
wilayah-wilayah dan tiap wilayah bertanggung jawab atas anak-anak perusahaan
yang berlokasi dalam batasnya. Staf kantor pusat pada perusahaan induk biasanya
sedikit, dan mengkordinasikan arus informasi antara perusahaan induk dan anak
perusahaan.
4.
Divisi Produk Sedunia (worldwide
product divisions)
Dalam struktur ini,
perusahaan diorganisasikan menurut jalur divisi produk, dan tiap divisi bertanggung
jawab atas operasi mereka sendiri di seluruh dunia.
B. Strategi Bisnis Global
Telah
diketahui bahwa MNC dapat mengadopsi berbagai struktur organisasi. MNC juga
dapat memilih strategi yang akan mereka ikuti.
Strategi Bisnis MNC
(Christopher Bartlett & Sumantra Ghoshal) dikelompokan atas empat (4)
strategi, yaitu :
1.
Strategi Multinasional
Perusahaan
induk memberikan kebebasan kepada anak perusahaan untuk
mengembangkan
produk dan praktek mereka sendiri serta senantiasa memberikan pelaporan
keuangan (desentralisasi). Strategi ini menimbulkan kendurnya pengendalian oleh
perusahaan induk (kantor pusat), dan sistem informasi memudahkan desentralisasi
dalam pengambilan keputusan strategis serta terdiri dari proses dan database
yang beridiri sendiri (oleh anak perusahaan).
Gambar 4.1. Strategi Multinasional
1.
Strategi Global
Pengendalian ada di perusahaan
induk (sentralisasi proses & database). Perusahaan berusaha memenuhi
kebutuhan pelanggan di seluruh dunia dengan produk-produk standar. Produk untuk
seluruh pasar dunia diproduksi secara sentarl dan dikirimkan ke anak-anak
perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan sebagaian besar kapasitas sistem
informasinya berlokasi diperusahaan induk dan terdapat sentralisasi proses dan
database. Pengendalian sangat ketat dan strategi diatur oleh pusat.
Gambar 4.2. Strategi Global
2.
Strategi
Internasional
Perpaduan strategi global
(sentralisasi) dan strategi multinasional (desentralisasi). Strategi ini
memerlukan suatu tim manajemen diperusahaan induk yang memiliki pengetahuan dan
ketrampilan menembus pasar global. Keahlian ini disediakan anak perusahaan yang
digunakan untuk mengadaptasi produk, proses dan strategi perusahaan bagi pasar
mereka sendiri. Dengan strategi ini akan menggunakan sistem interorganisasi
yang menghubungkan proses dan database perusahaan induk dengan anak perusahaan.
Gambar 4.3. Strategi Internasional
3.
Strategi
Transnasional
Perusahaan
induk dan semua anak perusahaan bekerja sama memformulasikan strategi dan
kebijakan operasi, mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai pasar yang
tepat. Tercapainya efisiensi dan integrasi global serta fleksibilitas di
tingkat lokal. Dari Gambar 4.4 terlihat
rumitnya sistem pengendalian yang diperlukan, demikian pula arus sumber daya
dari satu titik ke titik lain ketika perusahaan berfungsi sebagai suatu sistem
yang terkoordinasi. Selain itu menunjukkan kapasitas pemrosesan informasi yang
tersedia pada tingkat anak perusahaan. Ketika perusahaan menerapkan strategi
transnasional, perusahaan mencapai integrasi dalam sistemnya dengan menggunakan
standar yang diterapkan pada skala internasional serta dengan arsitektur yang
umum. Tim pengembangan menyertakan wakil dari berbagai anak perusahaan untuk
memastikan bahwa sistem tersebut memenuhi kebutuhan local. Strategi
transnasional menempatkan tanggung jawab yang besar pada pengelola database
untuk memastikan keseragaman rancangan database di seluruh dunia.
Gambar 4.4. Strategi Transnasional
Sistem informasi yang
digunakan MNC ketika mereka mengikuti empat strategi bisnis tersebut dinamakan Sistem
Informasi Global (Global Information System – GIS), yang
merupakan suatu sistem yang terdiri dari jaringan-jaringan yang melintasi
batas-batas negara.
Penggerak Bisnis Global
Daya
yang mendorong GIS yang pertama adalah keinginan untuk mencapai skala ekonomi (economies
of scale). Ketika perusahaan mulai menggunakan komputer secara global,
mereka mulai menyadari luasnya keuntungan-keuntungan yang tersedia. Keuntungan
tersebut dikenal dengan penggerak bisnis global (global business
drivers – GBD). GBD adalah suatu entitas yang mengambil manfaat dari
skala ekonomis dan skop eknomis, serta kemudian berkontribusi pada strategi
bisnis global. GBD berfokus pada entitas bisnis yang luas, seperti pemasok,
pelanggan dan produk, serta menguraikan informasi yang diperlukan setiap
entitas tersebut. Setelah terbentuk, GBD menjadi dasar bai rencana strategis
sumber daya informasi perusahaan (strategic
planning for information resources - SPIR).
Berikut ini adalah tujuh
penggerak yang diidentifikasi melalui survei atas 105 MNC yang berkantor pusat
di Amerika Serikat :
1.
Sumber
daya bersama
Beberapa anak perusahaan
MNC membagi sumber daya yang sama untuk mengurangi biaya, misalnya armada kapal
tanker dan pusat-pusat distribusi.
2.
Operasi
yang fleksibel
Produksi dapat
dipindahkan dari satu pabrik ke pabrik lain sebagai respon atas perubahan
kondisi.
3.
Rasionalisasi
operasi
Berbagai komponen dan sub
rakitan dibuat di seluruh dunia dan kemudian dirakit à produk jadi.
4.
Pengurangan
risiko
MNC membatasi risiko yang
inheren dalam beroperasi disatu negara dengan beroperasi dibeberapa negara.
5.
Produk
global
Memasarkan produk yang
sama di seluruh dunia atau anak perusahaan di seluruh dunia merakit produk dari
sub rakitan yang sama.
6.
Pasokan
yang langka
Sumber daya yang langka
disimpan terpusat dan senantiasa tersedia pada saat diperlukan.
7.
Pelanggan
tingkat perusahaan.
Memiliki pelanggan yang
berada di seluruh dunia.
Masalah Dalam Menerapkan GIS
Kendala Penerapan GIS :
1.
Politis
adanya pembatasan :
v
pembelian
dan impor perangkat keras,pemerintah setempat berusaha melindungi perusahaan
manufaktur local dan mendorong investasi asing dalam manufaktur local dengan
menentukan hanya peralatan yang diproduksi atau dirakit di dalam negeri yang
boleh digunakan.
v
pemrosesan
data, data harus di proses di dalam negeri.
v
komunikasi
data.
Pembatasan atas arus data
lintas batas (transborder data flow – TDF) yakni perpindahan data
yang dapat dibaca oleh mesin melintasi perbatasan negara, yang dikelompokan
atas empat jenis, yaitu :
a.
Data
operasional
b.
Data
pribadi
c.
Transfer
dana elektronik antar negara
d.
Data
teknik dan ilmiah
2.
Teknologi
Sejumlah negara dimana
anak perusahan berada diganggu oleh masalah yang berkaitan dengan tingkat
teknologi yang kurang memadai, antara lain sirkuit telekomunikasi dengan
kecepatan yang rendah, kualitas transmisi yang buruk, tidak tersedianya sumber
energi yang cukup, dan perangkat lunak.
3.
Kurangnya
dukungan dari manajer anak perusahaan.
Manajer anak perusahaan
sering juga menjadi masalah. Sebagian yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak
perusahaan tersebut tanpa bantuan dan menganggap standar baru sebagai hal yang
tidak perlu. Manajemen kantor cabang di luar negeri dapat pula memandang GIS
sebagai suatu pengawasan “Big Brother”. Para manajer tingkat menenggah khawatir
dilampaui oleh hubungan informasi baru yang menyalurkan data operasional ke
perusahaan induk.
C. Strategi Penerapan GIS
Bila
suatu MNC mengikuti strategi multinasional, diperlukan sejumlah tim
pengembangan yang bekerja di sejumlah anak perusahaan.
Bila strategi global yang
diikuti, tim pengembangan GIS mengerjakan sebagian besar tugasnya di perusahaan
induk.
Bila strategi
internasional ang diikuti, satu atau sejumlah tim pengembangan dapat berpergian
dari perusahaan induk ke anak-anak perusahaan
Bila strategi
transnasional yang diikuti, tim
pengembangan menyertakan wakil-wakil dari perusahaan induk dan anak perusahaan
.
Strategi Transnasional bagi Penerapan GIS
Strategi
ini paling rumit dalam rangka membangun menjadi suatu sistem yang bekerja
dengan lancar dan strategi penerapannya meliputi :
a.
Menghubungkan
GIS dengan strategi bisnis
Tim pengembangan harus
memperhatikan sejak awal kegiatan engenai sejumlah hal penting yang
menghubungkan GIS dengan strategi bisnis. Hal penting tersebut, yaitu :
ü
Bekerja
sama secara erat dengan eksekutif perusahaan untuk memahami dampak potensial
GIS pada strategi bisnis global.
ü
Mengerti
strategi bisnis global dari tiap unit bisnis.
ü
Menentukan
strategi global GIS yang sesuai untuk strategi bisnis global tiap unit bisnis.
ü
Menentukan
tujuan dari tiap strategi GIS.
ü
Mengidentifikasi
aplikasi yang diperlukan untuk mencapai strategi GIS dan menentukan
prioritasnya.
ü
Menugaskan
orang-orang yang bertanggung jawabatas penerapan aplikasi tersebut.
4.
Menentukan
sumber daya informasi
GIS akan menggunakan
semua jenis sumberdaya informasi yakni perangkat keras, perangkat lunak,
personil, data dan informasi serta fasilitas. Tugas-tugas penting tim
pengembangan yang berkaitan dengan, adalah :
v
Menentukan
jumlah dan lokasi pusat data regional
v
Mengidentifikasi
penjual yang dapat menyediakan produk dan jasa bagi tiap anak perusahaan.
v
Membuat
spesifikasi standar perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat digunakan
semua anak perusahaan.
v
Membuat
rencana bagi satu atau beberapa unit penolong yang membantu anak perusahaan 24
jam sehari dan tujuh hari seminggu.
v
Siap
menghadapi keterlambatan penerapan yang tidak dialami di Negara perusahaan
induk.
5.
Menyediakan
pembagian data
Kunci untuk mencapai
standarisasi dalam operasi lebih ditentukan oleh data daripada proses.
Perencanaan GIS harus berfokus pada seluruh perusahaan, dengan produk akhir
berupa model data peerusahaan. Dalam GIS, perusahaan merupakan suatu MNC, dan
model mencakup perusahaan induk dan anak perusahaan. Lingkup perusahaan yang
luas tersebut menjadikan pembuatan model data lebih sukar dibandingkan jika
perusahaan hanya beroperasi di dalam negeri. Pembuatan sistem pemakaian data
bersama (data sharing) mencakup beberapa tugas, yaitu :
Ø
Mengembangkan
suatu model data global yang mendukung tujuan bisnis global.
Ø
Membentuk
satu kelompok yang terdiri dari para wakil perusahaan induk, dan anak
perusahaan untuk menetapkan standar data yang akan diterapkan di seluruh MNC.
Ø
Meneliti
peraturan berbagai negara untuk mengetahui berbagai pembatasan atas pengolahan
data dan telekomunikasi.
Ø
Berdasarkan
penelitian tersebut, menentukan apakah data akan dikirimkan melintasi batas
negara atau memprosesnya di negara tempat anak perusahaan.
Ø
Menerapkan
database.
6.
Memperhatikan
lingkungan budaya
Selama proses
pengembangan,para eksekutif MNC dan tim pengembangan multinasional harus
memperhatikan masalah-masalah budaya, dengan tugas secara khusus bagi tim
pengembangan, yaitu :
- Menyadari perbedaan budaya yang ada di antara negara-negara tempat anak perusahaan berada dan merumuskan pemecahan yang dapat diterima oleh semua pihak.
- Membuat survey atas keahlian para spesialis informasi yang ada di anak perusahaan agar keahlian tersebut dapat dipergunakan secara maksimal selama penerapan.
- Menyediakan pendidikan dan pelatihan bagi anak perusahaan sehingga personil mereka mendapatkan keahlian di bidang yang kurang mereka kuasai dan meningkatkan keahlian di area yang mereka telah kuasai.
- Membuat program-program formal yang mempersiapkan para manajer perusahaan induk untuk bekerja sama dengan para manajer anak perusahaan,dan sebaliknya. Program tersebut harus memperhatikan maslah perbedaan budaya dan cara mengatasinya.
Anak
perusahaan yang berada dalam batasnya, dan divisi produk seluruh dunia dengan memberikan
otoritas untuk menjalankan operasi mereka sendiri dalam skala dunia, seperti
perusahaan terpisah.
Kunci
menjalankan MNC adalah koordinasi. Koordinasi membawa banyak keuntungan.
Koordinasi dapat dicapai dengan menggunakan berbagai strategi bisnis global,
yaitu strategi multinasional menampilkan desentralisasi, strategi global
menampilkan sentralisasi, dan strategi internasonal menampilkan anak-anak
perusahaan yang relatif independen yang menerapkan keahlian dari perusahaan
induk, serta strategi transnasional yaitu yang paling rumit karena menampilkan
partisipasi bersama antara perusahaan induk dan anak perusahaan dalam
perencanaan dan dalam menjalankannya. Sistem yag digunakan oleh MNC tersebut
dikatakan sistem informasi global (global information system – GIS).
Elemen-elemen dari suatu
MNC yang mengambil manfaat dari bisnis global disebut global business drivers –
GBD. GBD terbentuk dengan melibatkan eksekutif puncak, mengarahkan analisis
pada tingkat unit bisnis, dan menyadari perbedaan yang ada dalam perusahaan dan
antar anak perusahaan.
MNC
mengalami berbagai masalah. Sebagian masalah tersebut bersifat politis,
sebagian berkaitan dengan teknologi, dan sebagian lainnya lagi disebabkan oleh
para manajer anak perusahaan yang kurang memberikan dukungan sepenuhnya.
Strategi penerapan GIS
memberi perhaian pada empat hal, yaitu menghubungkan GIS dengan strategi
bisnis, mendefinisikan sumber daya informasi yang diperlukan, menyediakan
pembagian data dan budaya.
- Ikhtisar
MNC
beroperasi melintasi produk, pasar, perbatasan dan budaya, dan mengikuti
aktivitas yang dipengaruhi oleh warisan administratif maupun lingkungannya.MNC
berusaha meminimumkan ketidak pastian
yang ditimbulkan lingkungannya dengan mengumpulkan dan mengelola informasi.
MNC
dapat menggunakan empat struktur dasar organisasi.Divisi fungsional seluruh
dunia melapor pada area fungsional di perusahaan induk.Divisi-divisi
internasional beroperasi terpisah dari divisi-divisi domestik.Wilayah geografis
mencakup anak perusahaan yang berada dalam batasnya, dan mempertahankan saluran
komunikasi dengan perusahaan induk.Divisi produk seluruh dunia memberi otoritas
kepada divisi-divisi untuk menjalankan operasi mereka sendiri dalam skala
dunia, seperti perusahaan terpisah.
Kunci
menjalankan MNC adalah kordinasi. Koordinasi membawa banyak
keuntungan.Koordinasi dapat dicapai dengan menggunakan berbagai strategi bisnis
global.Strategi multinasional menampilkan desentralisasi, strategi global
menampilkan sentralisasi, dan strategi internasional menampilkan anak-anak
perusahaan yang relative independen yang menerapkan keahlian dari peerusahaan
induk.Strategi transnasional adalah yang paling rumit karena menampilkan
partisipasi bersama antara perusahaan induk dan anak perusahaan dalam
perencanaan, kemudian dalam menjalankan rencana tersebut.Sistem yang digunakan
oleh MNC adalah system informasi global (global
information system), atau GIS.
Elemen-elemen
dari suatu MNC yang mengambil manfaat dari bisnis global disebut global business drivers.GBD terbentuk
dengan melibatkan eksekutif puncak, mengarahkan analisis pada tingkat unit
bisnis, dan menyadari perbedaan yang ada dalam perusahaan dan antar anak
perusahaan.
MNC
mengalami berbagai masalah.Sebagian masalah ini bersifat politis, sebagian
berkaitan dengan teknologi, dan sebagian disebabkan oleh para manajer anak
perusahaan yang kurang memberikan dukungan sepenuhnya.
Strategi
penerapan GIS memberi perhatian pada empat hal, yaitu: menghubungkan GIS dengan
strategi bisnis, mendefinisikan sumber daya informasi yang diperlukan,
menyediakan pembagian data, serta budaya.
Komputer
memilki dampak positif pada berbagai negara besar dan kecil.Namun di
negara-negara yang lebih kecil, kendala dari pemerintah sering memperlambat
pnerapan teknologi.Bila pemerintah bersifat mendukung, seperti di Israel,
Mesir, dan Tunisia, penggunaan komputer dapat berkembang.Selain menerapkan
komputer untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri, negara-negara kecil sering
mengembangkan industri perangkat lunak yang mengekspor produk mereka ke pemakai
di pasar dunia. Karena berbagai perbedaan dalam hal dukungan pemerintah dan
budaya nasional, komputer diharapkan terus mempengaruhi masyarakat dalam
berbagai cara.
Dalam banyak hal,
Amerika Serikat adalah pemimpin dunia dalam penggunaan komputer, namun negara-negara
lain lebih unggul dalam berbagai bidang. Di masa depan perbedaan cara
penggunaan komputer di seluruh dunia akan semakin mengecil. Mungkin komputer
belum dapat dianggap sebagai bahasa dunia, tetapi komputer pasti merupakan
peralatan yang umum bagi pemecahan masalah di seluruh dunia.
BAB III
PENUTUP
Demikian yang
dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah
ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Penulis banyak
berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis
demi sempurnanya makalah ini, dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca
yang pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
.
- McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.
- McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.